Dia Dulu Penghujat Sahabat Dan Istri Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam Kini Beliau Pembela Sahabat Radhiallahu’anhum [Siapa Lagi Menyusul ?]

00.31
Marja Syiah, mashur dikalangan ulama ulama Syiah, tak asing lagi di mata pemuja syiah, kemudian hatinya luluh dalam petunjuk-Nya setelah menelaah kitab kitab yang pernah dimakinya, membandingkan dengan kitab kitab pujannya Pangkatnya sebagai “ayatullah” [ Orang yang berbicara atas nama Allah] , panutan dan rujukan para ulama ulama Syiah, turut andil dalam berbagai penyesatan umat, akhirnya bosan hidup dalam kubangan dosa, hiruk pikuk kemunafikan dan kekafiran yang merupakan baju kebesaran Syiah, dicampakkan begitu saja. Meninggalkan pangkat kebesaran yang diberikan kepadanya, meninggalkan keluarga, semua kerabat, handai taulan dan orang orang tersayangnya, karena panggilan kebenaran yang datang memintanya kembali kejalan-Nya.
Syaikh Al'Allaamah Abu 'Ali Husain Al-Muayyid hafidzhahullah, mulanya dengan baju berkabungnya [warna hitam], yang menjadi ciri khas tokoh Syiah yang tak pernah bahagia, karena kematian Husain, selamanya dengan mengenakan baju berkabung, tak henti menyiram duka, membesar besarkan Husain yang sudah tiada, layaknya gereja yang memuja Isa [yesus] tuhan yang disalib di padang derita, tak henti didengungkan penganutnya, kaum Lata dan Uzza. Begitu dulu predikatnya “ Ayatullah Ali Husain Al Musayyid, berkalang dosa dilakukannya, sebagai tokoh Syiah yang memiliki kuasa penuh menentukan nasib umatnya, bawahannya yang rata rata dungu, taqlid buta. Jutaan dollar dana khumus [yang diambil secara haram oleh Syiah] ditelan dengan bangga, berpesta pora dengan mut’ah dan maksiat lainnya.
Kini dalam genggaman kebenaran, nama kebesaran yang pernah disandangnya, predikat tertinggi untuk ulama ulama Jakfariyah atau Imamiyah dilepas dari tubuhnya, bak sobekan kertas yang tak berharga. Beliau tidak berkabung lagi sebagaimana tokoh tokoh Syiah yang senantiasa berkabung dalam duka sepanjang masa. Kenangan kenengan mut’ah tak lagi menjadi indah, kendati penuh dengan senda gurau dan canda cinta birahi belaka. Tawa tawa gadis liar dilingkunganya tak lagi terdengar, matanya hanya menatap ayat ayat Allah, lidahnya basah dengan istighfar dan jantungnya berdenyut kencang, karena takut azab-Nya.
“Subhanallah Syaikh Al'Allaamah Abu 'Ali Husain Al-Muayyid hafidzhahullah, kembali kepangkuan Islam, menembangkan iman yang sebenarnya Iman, mengais Syahadat akan kebesaran Tuhan, tanpa ada lagi keraguan menerima Islam. Hanya Islam yang benar. Derai air mata mengalir dipipinya, membuktikan tobatnya yang ikhlas, hatinya terpaut mesra dengan kekasih-Nya Allah subhana Wata’ala, yang memberikan hidayah, sehingga kembali kepangkuan Islam, membangun kekuatan Iman yang sirna, dengan meninggalkan kemusyrikan dalam dunia Syiah yang sesat dan menyesatkan.
“Allahu Akbar”, dia tidak lagi dengan The satanic verses yang menuang bencana bagi kehidupan beragama. Al Quran di dadanya mengendalikannya keluar dari kobaran api neraka yang berwajah surga dunia. Meninggalkan silaunya harta yang berkalang salah dan dosa, sambil melafatkan tobat yang senantiasa menyingsing dari bibirnya yang bercumbu bahagia dengan petunjuk Allah dan sunah nabinya, tak terngiang lagi nyanyian setan yang berguman diluar sana, karena beliau ada bukan untuk tiada, tetapi kalaupun harus mati, hanya membawa kalimat Islam yang pernah di makinya. Tiada Tuhan Selain Alllah, dan Muhammad hamba-Nya dan Utusan-Nya.
Semoga Allah selalu bersamanya, mengawalnya hingga kelak kembali kehadiratnya. Sementara di petak petak dunia arab, dari Bahrain, Kwait , ahwaz dan Saudi, ada 100.000 orang Syiah kembali kepangkuan Islam, meninggalkan agama jejadian yang diproduk oleh ulama Persia yang bertuhan “Dewa Matahari” dengan 12 murid sucinya dari agama Mitra yang pernah lahir lima ribu tahun sebelum Mesihi.
100.000 orang Syiah yang kembali kepangkuan Islam itu kini dalam pembinaan ulama ulama ternama sunni, agar imannya tetap terjaga dan terpelihara. Hati mereka dibersihkan dari puing puing berhala Syiah yang pernah disembahnya.” Laahaulaa, walaa quwwata Illaa Billah”
Da’i Kuwait yang kondang, Syaikh Usman al-Khamis menegaskan bahwa sejumlah besar dari Syiah itsnay asyriyyah mulai meninggalkan syiah berpindah ke ahlussunnah waljama’ah. Syekh al-Khamis berkata: ucapan ini berasal dari hasil sensus yang valid bagi kita di Mabarrah al-Aal wal-Ashhabdi Kuwait, dengan bekerja sama dengan para da’i dan para penuntut ilmu di Saudi, Bahrain dan negara-negara teluk lainnya.
Al-Khamis menambahkan: sesungguhnya jumlah orang Kuwait yang meninggalkan syiah menuju sunnah mencapai 400 orang, di Saudi 4000 orang, di Bahrain 700 orang, di Ahwaz (Arabistan, yang dicaplok Iran) berjumlah seratus ribu syiah (100.000) meninggalkan madzhab syiah menjadi ahlu sunnah waljamaah, di tengah Iran bahkan di Teheran puluhan orang syiah bertaubat menjadi ahlussunnah. Bahkan di Irak ada ratusan syiah yang secara sembunyi-sembunyi menjadi ahlussunnah tidak berani menampakkan diri karena takut milisi-milisi syiah yang biasa menteror dan membunuh.
Adapun yang berpindah menjadi ahlusunnah dan tidak berani membuka diri maka kata al-Khamis: jumlah mereka lebih dari tiga ribu orang di Saudi, 400 di Kuwait, dan 1200 orang di Bahrain, dan ribuan di daerah ahwaz (Arab jajahan Iran). Angka-angka ini diumumkan oleh al-Khamis dalam ceramahnya yang disampaikan dalam Ahadiyyah Muhammad al-Jabr al-Rasyid di Riyad, dengan judul mengapa sektarian? (Limadza al-Thaifiyyah?) yang menfokuskan tentang pentingnya mendakwahi syiah agar berubah menjadi ahlusunnah waljamaah

Share this

Related Posts

First

Thanks udah mau koment di blog sederhana ini EmoticonEmoticon